Siswa SMK Majene Galang Keprihatinan
MAJENE -- Keprihatinan terhadap korban bencana alam di Indonesia menggugah empati seluruh warga. Di Majene, siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bersama guru melakukan penggalangan dana dan doa bersama untuk tragedi tsunami di Mentawai, Sumatera Barat dan Gunung Merapi di Sleman Yogyakarta. Bertempat di aula SMK 5 Majene yang berada di daerah Passarangan, Kelurahan Baru, Kecamatan Banggae, persisnya di belakang kantor KPUD Majene. Mereka menggelar zikir dan doa, Sabtu 30 Oktober.
Kepala SMK 5 Majene, Syamsuddin Abdullah menyatakan, kegiatan zikir, doa dan pengumpulan dana tersebut sebagai bentuk solidaritas atas para korban banjir bandang Wasior, bencana tsunami
Mentawai dan gunung Merapi Yogyakarta.
Bencana yang tidak hentinya melanda negeri ini menurut Syamsuddin, telah menggugah kesadaran siswa dan guru di sekolahnya untuk mengembil peran meringankan beban para korban. "Rasa solidaritas semacam ini harus terus dipelihara baik kalangan pendidik dan siswa," ujarnya.
Suasana haru terjadi saat siswa bersama guru melakukan zikir dan doa. Beberapa siswa dan guru tak bisa menahan tangis sedih ketika seorang guru SMK 5, Abdul Rajab ditunjuk menyampaikan tauziyah atau nasihat untuk saling mengingatkan antarsesama. "Banyak bencana yang sudah melanda negeri kita.
Semoga Allah senantiasa melindungi kita semua, terutama para korban yang kini menderita, kehilangan keluarga dan harta benda," seru Rajab diiringi isak tangis siswa dan guru.
Dari penggalangan dana siswa, terkumpul Rp1 juta. Namun sampai Senin, hari ini aksi penggalangan dana masih terus dilakukan termasuk dengan melibatkan masyarakat sekitar SMK 5 Majene. Rencananya bantuan itu disalurkan melalui Yayasan Kemanusiaan Fajar (YKF). SMK 5 Majene saat ini mendidik 449 siswa dari lima program keahlian masing-masing teknik otomotif, teknik arsitek, elektronika, multimedia komputer, dan teknik listrik. (nur)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar